Waspada, Asap Rokok
yang Menempel Pada Baju Bisa Picu Pneumonia Pada Anak-anak, Peringatan Untuk
Para Ayah Perokok
Anda perokok yang selalu merasa anak balita Anda terbebas
dari bahaya rokok karena Anda tak merokok saat bersamanya?
Jika, ya, sebaiknya Anda
segera ubah pandangan tersebut.
Sebab, faktanya, bahaya dari rokok tetap berada di tubuh
Anda, dan itu dapat terpapar langsung pada anak Anda
Bahayanya juga bisa sangat
buruk, yaitu, dapat menyebabkan balitaterserang pneumonia.
Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan
oleh bakteri, virus, ataupun jamur.
Penyakit ini seringkali disebut sebagai penyakit
multifaktoral yang bisa memicu sesak hingga kematian pada balita.
“Secondhand smoke lebih membahayakan anak dari pada orang
dewasa,” ujar dr Achmad.Rafli SPA di Jakarta, Rabu (20/6/2019), seperti dikutip
dari Antara.
Beberapa dokter, melalui penelitian terbaru yang
dilakukannya,menunjukkan bahwa balita dapat menjadi perokok pasif meski tak
berada langsung di sekitar orang yang sedang merokok.
Dampak yang ditimbulkan dari kondisi ini adalah balita
seringkali mengalami batuk atau batuk yang berulang kali.
“Ini yang perlu kita edukasi untuk orang tua, bukan asap yang
keluar dari mulut perokok yang berbahaya, tetapi asap rokok yang menempel di
tubuh perokok itu yang sangat berbahaya,” ujar Achmad.
Menurut dia, pneumonia
pada balita dan dewasa berbeda. Pada balita konsepnya infeksi pada saluran
nafas atas atau bawah akan berhubungan terlebih infeksi pada jalur alveoli dan
bronceolus.
Penyebabnya juga pada balita tersebut gizinya buruk dan
penyakit jantung bawaan pada orang tuanya.
Achmad menjelaskan gejala yang paling mudah ditemui pada
balita yang terkena pnemonia ringan, yakni sesak nafas atau ganguan dalam
pengambilan oksigen dari paru-paru hingga demam.
Achmad menyarankan orangtua menemukan balitanya mengalami
gejala pneumonia, jangan diberikan obat-obatan tradisional atau obat herbal.
Kemudian longgarkan pakaian anak agar dapat bernafas lega.
Jangan berikan obat-obatan yang diminum melalui mulut, karena
balita dapat tersedak.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penyakit pneumonia pada
Balita menduduki peringkat kedua sebagai penyakit menular setelah diare.
Tahun 2018 tercatat 42.305 balita ditemukan dan ditangani
dengan diagnosis pneumonia.
Prosentasenya sebesar 95,53 persen dari 44.285 balita yang
diperkirakan sebagai penderita yang tersebar di enam kabupaten/kota.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami
paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak.
Sumber : www.spacetion7.blogspot.com
No comments:
Post a Comment